Kongres ke-21 PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang akan dilaksanakan pada bulan september nanti diharapkan berjalan seperti kongres sebelumnya. Sebagai seorang kader PMII, harapan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga cerminan dari rasa cinta dan komitmen kita terhadap organisasi yang telah banyak memberikan pembelajaran, baik secara intelektual maupun spiritual.
Bicara soal tradisi, PMII bukanlah organisasi baru kemarin sore. Berdiri sejak 17 April 1960, PMII telah menjadi salah satu wadah utama bagi mahasiswa Indonesia yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama untuk mengembangkan diri. Kongres menjadi salah satu momentum penting bagi PMII untuk mengevaluasi perjalanan, merumuskan kebijakan strategis, dan tentu saja, memilih pemimpin baru yang siap membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik.
Kongres kali ini diharapkan tetap berjalan seperti biasanya, penuh dengan dinamika, adu argumen, dan tentunya, rasa persaudaraan yang kental. Dinamika inilah yang justru menjadi bumbu penyedap dalam setiap kongres PMII. Diskusi hangat hingga tengah malam, debat dengan penuh semangat, dan tentunya, momen-momen kebersamaan yang sulit dilupakan.
Sebagai kader, harapan kita tentunya sederhana namun bermakna. Kita ingin melihat kongres berjalan dengan lancar, tanpa hambatan berarti. Kita ingin mendengar pemikiran-pemikiran segar dari para calon pemimpin, ide-ide brilian yang siap diwujudkan, dan tentu saja, keputusan-keputusan yang diambil secara mufakat dan bijaksana.
Selain itu, kita juga berharap agar kongres ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar kader dari seluruh Indonesia. Mengingat pandemi yang memaksa kita untuk lebih banyak berinteraksi secara virtual, kongres kali ini menjadi momen yang sangat dinanti-nanti untuk bertatap muka langsung, saling bertukar cerita dan pengalaman.
Kongres ke-21 ini juga menjadi titik awal untuk menyongsong masa depan PMII yang lebih gemilang. Dengan tantangan global yang semakin kompleks, PMII harus mampu beradaptasi dan terus relevan. Kader-kader PMII harus siap menghadapi berbagai isu, mulai dari perubahan iklim, ketidakadilan sosial, hingga transformasi digital.
Oleh karena itu, pemimpin yang terpilih nanti haruslah mereka yang visioner, memiliki integritas tinggi, dan tentunya, mampu merangkul seluruh elemen dalam organisasi. Mereka harus siap membawa PMII ke panggung nasional maupun internasional, menunjukkan bahwa PMII adalah organisasi yang siap berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Sebagai kader PMII, mari kita dukung kongres ke-21 ini dengan berangkat ke arena tanpa membuat kegaduhan. Mari kita jaga tradisi baik yang telah ada, sekaligus membuka diri terhadap inovasi-inovasi baru. Karena pada akhirnya, keberhasilan kongres ini bukan hanya siapa yang terpilih, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai sebuah keluarga besar, mampu bersama-sama melangkah ke depan, menghadapi setiap tantangan, dan meraih setiap kesempatan.
Salam Pergerakan!
Discussion about this post