Fenomena Kapitalisme dan sosialis global, jika kita tela’ah ualng sebetulnya tumbuh dari kesatuan yang tidak terpisahkan. Artinya saling keterkaitan, yakni materialisme global.
Dalam perkembangan histografis atau sejarah, keduanya menjadi saling berhadapan karena basis gagasan.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kapitalis membawa visi kebebasan individu atau kepemilikan semata, sementara sosialisme menekankan keadilan sosial melalui jalur sistem negara dan kepemilikan kolektif.
Dalam pertarungan global, fenomena sosialis ternyata mengalami kebangkrutan masal pasca lebih dari usia produktif manusia dalam fase tersebut sosialis terperangkap dalam perang dingin.
Meleset nya Prediksi Marx mengenai hancurnya kapitalisme menjadi dongeng semata, walaupun ia pernah mengatakan ” Tatkala kapitalis sudah berusia tua, maka saat itulah kesenjangan akan muncul. Yang dimaksud adalah poletariat dan borjuis, yang kemudian memicu revolusi dari gerakan kaum proletariat.
Saat dunia semakin berputar mengelilingi porosnya nyatanya revolusi sosialis tak pernah pecah saat kapitalisme mencapai puncaknya. Akibatnya pertanyaan pertanyaan mulai bermunculan bahwa Teori ekonomi marxis belum pernah teraplikasi secara nyata di negara mana pun. Meskipun Lenin dan Stalin berkuasa sekalipun, alih alih sejahtera dan merdeka yang terjadi malah rakyat kian sengsara. Mereka yang mengorbankan kebebasan, tapi keadilan yang ditunggu hanyalah dongen sebelum tidur.
Kendati kapitalisme yang seharusnya tampil paling depan di garis finish, itu sebuah pukulan bahwa sesungguhnya utopis dan praduga hanya dapat dipercaya apabila benar benar nyata.
Waktu yang kian berputar bagai peradaban yang tak pernah di prediksi, dalam waktu yang bersamaan juga muncul kontradiktif sosio-politik (ketimpangan akibat mobilitas dan hirarkis struktur dalam sistem sosial semakin mencekik lapangan pekerjaan).
Problem kesenjangan cuma dianggap persoalan skala mikro saja, penggundulan hutan degradasi ekologi merupakan potret potret sistem oligarkis yang terstruktur dalam kepentingan.
(Denmas Amirul)