Bolongopi – Tau kan privilege? Ya singkatnya adalah hak istimewa. Konsep hak istimewa mencoba untuk mendapatkan korelasi kompleks antara identitas sosial seseorang yang saling berhubungan (ras, kelas, jenis kelamin, usia, kemampuan fisik, dll).
Seorang teman memperkenalkan dunia bergelimang privilege itu Bernama A*N. Bagaimana ga bergelimang! dari uang pensiun, tunjangan, sampai ada bisikan, “kalau di swasta, lebih mudah dipecat.”
Jadi begini, sebagai negara presidensial, presiden menjadi kepala negara sekaligus pemerintahan. Bagi rakyat, seluruh dosa dan pencapaian pemerintahan dibebankan pada presiden. Turun sedikit, Oke ada menteri. Nah, setiap ada masalah yang melibatkan kementerian, pasti yang dituntut adalah reshuffle kabinet. Wajar, karena rakyat melihat kepala dan bukan ekor. Terbawa budaya feudal.
Namun, tidak ada wacana untuk perombakan kementerian. Rakyat juga tidak pernah, atau jarang, menuntut audit di dalam kementerian. Solusi yang diharapkan selalu ganti kepala. Seolah dengan mengganti kepala akan menyelesaikan masalah.
Bukan bermaksud membela presiden dan menteri. Mereka semua juga perlu diaudit, apalagi yang milih rakyat baik langsung maupun tidak langsung. Tapi, gini lho bolo. Seperti mbabati suket, percuma mencabut pucuk e jika akarnya masih nggeget. Percuma gonta-ganti kepala tapi bawahannya masih fosil.
Tapi kadang ngene bolo. Kan menteri harusnya punya power untuk mengganti staf nggak kompeten. Kalau menterinya nggak kepikiran itu, ya nggak bisa bilang “bukan salah menteri doang, stafnya juga”. Lha wong udah ngerti nggak kompeten, kok tetep dipake? Yo menterine melu salah.
Tentu audit dan reshuffle ini berbeda dengan logika perusahaan swasta. Perusahaan swasta melakukan audit dan reshuffle karyawan untuk memastikan profit mereka terjaga. Sedangkan selevel kementerian sudah jelas: memastikan pemerintah bisa melayani rakyat dengan optimal.
Mungkin artikel saya ini terkesan merendahkan staf kementerian atau A*N secara luas. Gak juga kok. Selama kinerja baik, tulisan ini bukan untuk Anda. Tapi, jika memang anda merasa tulisan ini menyerang, kembali pada diri sendiri saja. Karena staf kementerian digaji untuk memastikan negara berjalan dengan baik. Dan negara berjalan dengan baik jika kebutuhan dan aspirasi rakyatnya terpenuhi.
Discussion about this post