Bojonegoro – Minimnya lowongan pekerjaan yang ada di Bojonegoro menjadi salah satu penyebab warga terpaksa bekerja ke luar negeri. Berdasar data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinaker) Bojonegoro, selama empat bulan tercatat sebanyak 131 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Negara tujuannya berbeda-beda mulai dari Singapura, Hongkong, Malaysia, Brunei, Taiwan, Turki, Saudi Arabia, Polandia, hingga Dominika.
Rinciannya Januari sebanyak 45 CPMI; Februari 31 CPMI; Maret 33 CPMI; dan April 22 CPMI.
Hanya, CPMI terbanyak menjujug Taiwan. Jumlahnya mencapai 63 jiwa. Meliputi perempuan 21 CMPI dan laki-laki 42 CPMI. ‘
’Karena lowongan pekerjaan yang banyak di sana (Taiwan),” kata Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agoestin Faridijani dikutip pada Minggu (12/05/2024).
Menurut dia, kerja di Taiwan menjadi jujugan terbanyak selama empat bulan ini. Alasannya banyak membuka lowongan. Di antaranya operator produksi dan perawat lansia.
“Tren negara tujuan setiap tahunnya tidak sama,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, latar belakang CMPI rerata berasal dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.
Sementara itu, Anis, salah satu Pegawai Migran Indonesia (PMI) di Taiwan asal Desa Mojo, Kecamatan Kalitidu mengungkapkan, alasannya bekerja di luar negeri karena masalah ekonomi. Ia mengaku sebagai tulang punggung keluarga dan memiliki dua anak.
“(Alasannya) ekonomi,” tuturnya.
Discussion about this post